Ada pemandangan yang berbeda dalam kegiatan gathering bulanan Mercedes-Benz SL Club Indonesia (MBSL CI) kali ini, dimana para member yang hadir pada acara rutin ini dibebaskan mengendarai mobil kesayangan mereka selain Mercedes-Benz SL.
Agung Doni, salah satu member MBSL mengatakan, gathering bulanan mereka kali ini sengaja dibuat sedikit ‘unik’. Biasanya, para peserta hadir dengan mengendarai mobil Mercedes-Benz SL, namun kali ini mereka dibebaskan mengendarai mobil kesayangan lainnya. Karenanya, para member MBSL pun banyak yang datang membawa mobil kesayangan lain mereka -baik yang klasik maupun modern- yang bukan Mercedes-Benz SL.
“Semua member MBSL kan penggemar otomotif, sehingga koleksinya juga bukan hanya Mercedes-Benz SL, jadi di gathering bulanan ini kami berikan kesempatan bagi mereka untuk mengendarai mobil lainnya,” kata Agung yang kali ini mengendarai Chevrolet Bel-Air tahun 1956 saat ditemui Otoblitzclassic di The Breeze, BSD City Tangerang, Minggu (18/9).
Sementara Penasehat MBSL Nanan Sukarna, mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa hadir di acara gathering bulanan MBSL ini, karena menurutnya kegiatan ini bukan hanya sekedar menjadi ajang kumpul-kumpul semata, tapi juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan mengakrabkan antara member.
“Saya cuma berpesan agar di setiap kegiatan MBSL selalu diselipkan dengan kegiatan sosial. Apalagi dalam waktu dekat akan mengdakan turing ke Jawa Barat kan. Nah, saat-saat seperti itulah harus dibarengi dengan baksos, agar klub ini bisa semakin dekat dengan masyarakat dan bukan hanya klub untuk senang-senang,” ungkap Nanan.
Selain itu, Nanan juga memiliki rencana untuk mengumpulkan semua klub, entah motor ataupun mobil untuk mendukung program pemerintah, salah satunya tentang Tax Amnesty. Saat ini untuk tanah, uang ataupun bangunan sudah ada sarananya. Nah, bagaimana dengan motor dan mobil yang ‘no paper‘, entah karena sudah ketuaan atau memang tidak ada suratnya, agar bisa kembali diakui.
“Mari kita coba mengemas ini, meskipun semua ini hanya bisa diputuskan oleh Pemerintah, tapi tidak ada salahnya klub dan komunitas otomotif mendukung Tax Amnesty bagi motor dan mobil yang ‘no paper‘ tersebut,” pungkas Nanan.
Sedangkan Pandu Pradana mengungkapkan, mereka sengaja mengadakan gathering kali ini dengan dengan konsep yang berbeda, dimana para member boleh mengendarai mobil apa saja. “Semua ini kami lakukan agar kendaraan para member yang lain bisa digunakan,” ujar Pandu. “Dengan rutinnya acara seperti ini, saya berharap mudah-mudahan MBSL bisa semakin maju, selalu jaya dan bermanfaat bagi masyarakat.” **MS/ Foto-foto: Agus Budi
<iframe width=”640″ height=”360″ src=”https://www.youtube.com/embed/cP2Adbjifhg?rel=0″ frameborder=”0″ allowfullscreen></iframe>
KOMENTAR (0)