Porsche edisi perdana ditemukan teronggok mengenaskan di belakang sebuah gudang tua di Austria setelah 111 tahun “menghilang”. Ferdinand Porsche menciptakan mobil bertenaga baterai itu dengan kecepatan maksimal 35 km/jam, dan meraih juara dua dalam lomba balap mobil listrik di Berlin tahun 1899.
“Pencarian” itu usai sudah.
Setelah 111 tahun “menghilang”, akhirnya Porsche edisi perdana ditemukan teronggok mengenaskan di belakang sebuah gudang tua di Austria. Konon, Egger-Lohner C.2 Phaeton, nama untuk mobil itu, sudah tersimpan di sana sejak 1902.
Namun, yang mengejutkan dunia, ternyata C.2 Phaeton, yang dibuat tahun 1898, bekerja dengan tenaga baterai. Bensin, saat itu, memang langka dan mahal. Hampir semua industri otomotif bereksperimen dengan berbagai alternatif sumber tenaga, termasuk baterai dan uap.
Ferdinand Porsche, sang pencipta, pada awalnya mencoba kedua sumber tenaga tersebut. Namun, belakangan, ia memastikan 500 kg baterai, yang dipasangkan dengan mesin 130 kg berkekuatan lima tenaga kuda (hingga membuat berat kendaraan menjadi 1.350 kg) paling pas.
Sumber tenaga itu kemudian dihubungkan ke sebuah pengontrol 12 speed – terdiri dari enam gigi maju, dua gigi mundur, dan empat gigi untuk menghentikan laju mobil.
Dalam kondisi normal, C.2 Phaeton bisa dipacu dengan kecepatan maksimal 35 km/jam, dan dapat berjalan sejauh 80 km untuk sekali pengisian baterai.
Porsche, yang saat itu berusia 22 tahun, merancang Egger-Lohner C.2 Phaeton atas pesanan produsen otomotif Jacob Lohner.
Dan, sebelum mengantarkan mobil tersebut ke Wina untuk diuji-coba, ia sempat menyebutkan “P1” sebagai julukan mobilnya – yang berarti “Porsche nomor satu”.
Namun, ujian yang sesungguhnya baru terjadi setahun kemudian, ketika untuk pertama kalinya P1 mendapat tantangan mengikuti lomba balap mobil listrik di pameran kendaraan bermotor internasional Berlin, pada September 1899.
Hasilnya?
Dalam lomba yang mengharuskan tiap mobil membawa tiga penumpang dengan jarak 24 km itu, P1 berada di urutan kedua – terpaut 18 menit dari pesaing terdekat – sementara setengah dari peserta lainnya gagal mencapai finish!
Lomba tersebut menjadi bukti konkret bahwa Porsche, sejak awal, memang pembuat mobil kencang dan pelopor kendaraan listrik yang andal.
Maka, untuk mengabadikannya, P1 bersiap-siap menghuni Museum Porsche Stuttgart, Jerman, yang pekan ini berulang tahun kelima.
KOMENTAR (0)