Diesel fuel (solar) termasuk jenis bahan bakar yang sangat mudah terkontaminasi oleh beragam kotoran mulai dari air, debu, pasir, sampai tanah. Solar yang tercampur dengan kotoran merusak sistem injeksi bahan bakar mesin diesel, apalagi jika mesin diesel tersebut sudah mengadopsi sistem common rail. Beruntung ada filter bahan bakar yang menjadi petugas terdepan untuk memastikan kebersihan solar. Masalahnya, filter bahan bakar punya usia pakai dan harganya mahal. Semakin kotor solar maka usia pakai filter semakin pendek dan biaya servis semakin mahal. Solusinya adalah memasang strainer untuk mengecek kondisi solar sebelum masuk filter agar usia pakai penyaring tersebut lebih panjang.
Secara umum, fuel strainer menyaring partikel padat yang tercampur dalam bahan bakar solar. Dengan demikian, tugas filter solar hanyalah menyaring partikel yang berukuran antara 3-30 mikron melalui metode filter pertama dan filter kedua. Selain menyaring partikel padat, strainer juga bisa menjadi indikator kualitas bahan bakar solar. Dengan memeriksa warna bahan bakar solar melalui bodi strainer yang transparan, bisa diketahui kondisi dan kualitasnya, apakah busuk atau bagus. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?
KOMENTAR (0)