Nissan Seri L : Sang Kuda Beban

Nissan Seri L : Sang Kuda Beban

Nissan bukan hanya piawai memproduksi mobil-mobil yang legendaris seperti Patrol, GT-R dan  Skyline. Pabrikan yang bermarkas di Yokohama, Jepang ini juga memiliki mesin-mesin yang terkenal andal dan tangguh. Dan salah satunya adalan mesin seri L yang digunakan pada mobil legendaris pendahulu Nissan seperti Datsun 510 dan 240Z.

Mesin Seri L diproduksi Nissan pada kurun waktu tahun  1967 hingga  tahun 1986 dan tersedia dalam konfigurasi empat silinder segaris dan enam silinder segaris dengan kapasitas mulai 1,3 liter hingga 2,8 liter. Mesin-mesin seri L terkenal andal, tangguh dan komponennya bisa saling dipertukarkan.  Secara teknis, mesin seri L menganut sistem katup model dua katup per silinder dan SOHC (single over head camshaft). Kepala silinder yang terbuat dari aluminium memiliki konstruksi  counterflow (non-crossflow), sedangkan  blok mesin terbuat dari besi. Sejalan perkembangan jaman, mesin seri L jenis empat silinder kemudian digantikan oleh mesin seri Z dan mesin seri CA. Sedangkan mesin seri L jenis   enam silinder digantikan oleh mesin seri VG dan mesin seri RB.

Salah satu mesin seri L yang legendaris adalah mesin L16 empat silinder. Desain mesin L16 berasal dari desain mesin Mercedes-Benz yang diproduksi secara lisensi oleh Prince Motor Company. Ketika Prince merger dengan Nissan pada tahun 1966, desain mesin seri L mengalami pengembangan dan perubahan sehingga tidak perlu lagi meminta ijin lisensi. Walau begitu, secara umum mesin seri L memiliki sejumlah ciri khas desain mesin Mercedes-Benz terutama dalam hal desain sistem katup. Pada sisi lain, mesin seri L versi enam silinder  L20 yang diproduksi oleh Datsun pada tahun 1966  sebenarnya didesain sebelum merger dengan Prince dan memakai mesin OHC Mercedes-Benz sebagai acuan. Karena  masalah teknis, mesin L20 digantikan oleh mesin L20A yang berbasis mesin L16.

KOMENTAR (0)