Waktu masih menunjukkan pukul 05.00, namun saya sudah berada di ruas tol lingkar luar Jakarta menuju Bandara Soetta. Rasa kantuk masih menggerayangi kepala dan mata, hingga berakhir di Terminal 3 Ultimate.
Saya segera menuju lounge, dan langsung bergabung bersama belasan rekan media yang akan mengikuti acara Media Test Drive “Eksplorasi Gayamu with New Mirage”, yang digelar PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), untuk mengetahui lebih dalam tentang fitur dan performa Mitsubishi New Mirage terbaru, sekaligus mengeksplorasi keindahan kota-kota di Jawa Timur. Perjalanan selama tiga hari nanti akan mengambil rute Surabaya-Malang-Batu-Surabaya, dengan jarak tempuh sekitar 200 km bersama city car andalan Mitsubishi ini.
Sesampainya di Bandara Juanda, Surabaya, saya beserta seluruh rekan media segera beranjak untuk menghadiri press conference, dan menyaksikan peluncuran New Mirage di pergelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Grand City Convention & Exhibition, Surabaya.
Di booth seluas 296 m², untuk pertama kalinya di Surabaya, PT KTB menampilkan varian THE GREAT FOUR; seperti XM Concept Crossover MPV yang telah menggelar World Premiere Debut di GIIAS Jakarta, Pajero Sport Limited Edition, New Mirage, dan Triton Limited Edition “Lightning” sebagai displai utama mereka. Acara itu pun dihadiri Osamu Iwaba selaku Executive General Manager MMC Marketing Division KTB; Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Syaifullah Yusuf; Head PR KTB, Intan Vidiasari; serta Vanesha Prescilla sebagai Corporate Brand Ambassador.
Setelah peluncuran berakhir, kami berjalan keluar dan menghampiri 10 unit New Mirage yang terparkir rapi serta terbagi dalam tiga tipe varian: GLS, GLX, dan Exceed berbagai warna untuk diuji secara bergantian oleh para wartawan.
New Mirage memiliki ubahan facelift terbaru di bagian fascia depan dengan hadirnya grille berbentuk lebih besar, dengan ornamen aksen krom yang juga terlihat di bagian rumah fog lamp di bawah bumper menyerupai lis. Bentuk bonnet-nya pun terlihat berbeda dan berotot lewat dua garis di bagian tengahnya.
Di bagian buritan, garis bodi terlihat lebih memanjang daripada varian sebelumnya, dipadu roof spoiler terbaru (juga model bumper) yang kini dilengkapi reflektor dan terkesan jauh lebih sporti. Di keempat kakinya terpasang velg two-tone berukuran 15-inci , dengan proporsi sesuai bentuk eksteriornya. Velg terbaru ini terbalut ban Bridgestone Potenza berukuran 175/55/15 di bagian kakinya. Soal harga, untuk New Mirage varian GLX ditawarkan Rp 171,5 juta, GLS seharga Rp 183,5 juta, dan untuk varian tertinggi Exceed ditawarkan Rp 196 juta.
Sekitar pukul tiga sore, waktunya berangkat. Iring-iringan rombongan pun mulai beranjak menyusuri jalan protokol Surabaya menuju Malang, dengan destinasi persinggahan pertama di Bakpo Telo yang berada di sekitar Kota Lawang. Saya menikmati perjalanan bersama dua orang rekan media dengan mengendarai New Mirage tipe Exceed berkelir warna terbaru, Wine Red Pearl.
Ternyata city car mungil ini begitu gesit dan sangat menyenangkan untuk penggunaan di jalanan kota Surabaya yang lumayan padat. Ruang gerak yang sempit, mampu dilahap dengan tenang saat melewati kemacetan. Antaran akselerasi dari mesin MIVEC berkode 3A92 berkapasitas 1.2-liter 3-silinder, bertenaga 76 hp dengan torsi 100 Nm yang persis sama dengan model sebelumnya, sanggup memberikan kenyamanan yang sesuai untuk kondisi perkotaan.
Akselerasi tenang pun datang dari transmisi CVT yang mampu mengoptimalkan perpindahan gigi secara halus di posisi “D” untuk membawa mobil berbobot sekitar 1.310 kg ini melaju cepat dengan kecepatan sekitar 130 km/jam saat memasuki ruas Tol Porong-Gempol dengan mengangkut tiga penumpang dewasa beserta barang bawaan dan cooler box di bagasi.
Bantingan dari suspensi MacPherson dan Torsion Beam terbaru yang disematkan pada kaki-kaki New Mirage agak terasa lebih keras, terutama saat melewati jalan bergelombang. Suara pun cukup terdengar ke dalam kabin. Meski begitu, suspensi ini memiliki tingkat rigid yang pas saat menikung dengan beban berat. Rasa pengendalian dari lingkar kemudi dengan sistem elektrik juga terasa lebih enteng dan stabil.
Sedikit kelemahan, mobil ini masih terasa limbung saat harus melakukan pengereman mendadak, dan pedal rem juga harus diinjak lebih dalam. Namun, rem dengan sistem 4 ABS + Electronic Brake Distribution (EBD) masih terbilang aman untuk memberikan pengereman maksimal.
Penumpang di kursi belakang pun sekarang lebih mendapatkan posisi leg room yang masih terbilang nyaman dan lebih luas dari model Mirage terdahulu. Kursi belakang terbagi menjadi tiga bagian, yang dilengkapi head rest pada setiap bagiannya, dan bisa dilipat 60:40 untuk memperluas kapasitas bagasi. Setidaknya, tidak perlu mengorbankan ruang duduk penumpang belakang sepenuhnya.
Tak terasa, sekitar satu setengah jam perjalanan sudah saya tempuh. Akhirnya seluruh rombongan menyinggahi Kedai Bakpo Telo untuk beristirahat. Perjalanan menuju wilayah Batu, Malang, masih sekitar satu setengah jam lagi.
Setelah makan dan minum secukupnya, iringan Mirage kembali berjalan menuju trek perbukitan dengan kondisi hujan lebat yang turun di sekitar wilayah Batu yang mulai berkabut. Saat melewati jalan menanjak yang cukup tinggi, saya hanya memindahkan tuas ke posisi “B” untuk menggapai putaran mesin tinggi. Walaupun terasa lamban, akselerasi tetap melonjak untuk melaju.
Intinya, mobil mungil ini dapat diandalkan untuk menghadapi kondisi luar kota yang memiliki jalur-jalur curam, juga sangat gesit bergerak di jalur perkotaan. Dapat dimaklumi, karakter dari mesin tiga silinder memang terasa lebih lamban untuk diajak berakselerasi cepat.
Memasuki kota Batu, saya beserta rombongan singgah di sebuah resto bernama Pupuk Bawang dengan pemandangan kota yang menakjubkan. Hujan reda, berganti rasa dingin yang sangat sejuk, menemani makan malam saya sambil menikmati panorama cahaya dari lampu kota di kejauhan. Sekitar satu jam beristirahat, perjalanan pun diteruskan, hingga sampailah di Hotel Jambuluwuk tempat kami menginap.
Keesokan paginya, setelah sarapan, saya bergabung dengan rekan-rekan media lain dalam acara outbound di sekitar hotel. Permainan berisi edukasi dan menanamkan totalitas kerjasama antara sesama yang sangat seru.
Memasuki siang hari, saya kembali berangkat city tour memasuki Kota Batu untuk mengambil beberapa sesi foto di Patung Singo Arema yang berada di Taman Cerdas Trunojoyo, berseberangan dengan Stasiun Malang. Patung dengan obyek tiga singa setinggi tujuh meter ini disebut sebagai ikon dari Kota Malang dan klub sepakbola Arema. Setelah itu, kami segera bergegas menuju Museum Angkut yang menjadi tempat wisata pertama di Asia Tenggara dengan konsep tema alat transportasi.
Di museum ini, saya menemukan semua koleksi kendaraan dari berbagai genre dan sejarah transportasi yang ada di seluruh dunia. Konsep museum begitu menarik dan sangat unik. Semua jenis kendaraan tradisional seperti becak, pedati, dokar, sepeda onthel, hingga helikopter dan pesawat terbang dipamerkan. Begitu juga untuk kendaraan premium klasik dari berbagai negara; seperti Porsche, Mercedez-Benz, Rolls Royce, hingga Cadillac berbagai model dan bentuk ada di museum ini.
Perjalanan menyusuri wilayah Jawa Timur kali ini memang begitu mengesankan. Acara media test drive New Mirage, membuat saya dapat mengeksplorasi perjalanan menyenangkan dengan rekan-rekan media sambil menggunakan city car tangguh dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah. We’re starting up a “Brand New Day”!
KOMENTAR (0)