Dari berbagai model mobil kelas atas (luxury cars) era 1960-an, rata-rata memiliki ukuran yang besar dengan trim chrome yang menarik mata. Namun, model mobil mewah yang satu ini cukup berbeda, lantaran ukurannya yang bisa dibilang ‘cukup kecil’ dari mobil sekelasnya di masa itu serta minim ‘hiasan eksterior’ nan mewah.
Ya, Wolseley 18/85 diperkenalkan pada awal tahun 1967 sebagai versi kelas atas dari Austin dan Morris 1800. Mobil asal Inggris dengan kode ADO17 ini awalnya dibangun pada pertengahan tahun lima puluhan dengan proyek mobil mid-size Alec Issigonis, yang akhirnya dikenal sebagai XC9000.
Walau sebelumnya ditujukan untuk menggunakan mesin ‘B Series’ yang berkapasitas 1.500 cc, akhirnya Wolseley 18/85 ini dibekali mesin I4 ‘B Series’ berkapasitas 1.798 cc, yang dikembangkan untuk beradaptasi dengan desain bodinya yang cukup besar, walaupun tak sebesar model mobil kelas atas sekelasnya.
Dengan pemasangan mesin melintang seperti pada Mini Seri 1100, tim desain Issigonis akhirnya membuat mobil dengan kekuatan struktural besar dengan ruang internal yang luas. Sub-frame depan dan belakang juga dibuang untuk menyeimbangkan kekuatan mobil, sekaligus memungkinkan pengurangan berat bodi yang cukup signifikan.
Wolseley 18/85 juga mendapat sentuhan styling dari Pinin Farina, dalam desain ‘pinggul sapi’ pada bagian belakangnya. Desain ‘pinggul sapi’ ini kemudian akan berkembang menjadi sirip pada mobil Austin/Morris versi berikutnya.
Dengan mesin 1.798 cc yang dipadukan dengan transmisi manual 4-percepatan, Wolseley 18/85 ADO17 mampu berakselerasi dari 0-60mph dalam waktu 17.1 detik, dan mampu melesat hingga kecepatan tertinggi 90 mph atau 145 km/jam.
Sayangnya, lantaran permasalahan finansial perusahaan, produksi Wolseley 18/85 ADO17 terpaksa dihentikan pada awal tahun 1975, dengan total produksi sebanyak 35.597 unit yang telah meluncur ke pasaran Eropa, terbanyak di Inggris, Skotlandia, serta Irlandia Utara. **Dari berbagai sumber/MS
KOMENTAR (0)