Ajang European Touring Car Championship (ETCC) Euro 2000 kembali meramaikan gelaran Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2017 seri ke-5 yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 23-24 September lalu. Persaingan sengit antar pebalap terjadi di seluruh kelas yang dipertandingkan, mulai dari Class Promotion hingga Class Master.
Pada seri keempat ini, terutama Euro 2000 Class Master terjadi persaingan antara Aldio Oekon (Pertamax Motorsport) dan Radityo Mahendra (Privateer), dimana sejak seri pertama, dua pebalap muda Indonesia tersebut selalu kejar-kejaran dalam jumlah poin di klasemen sementara.
Bahkan hingga seri keempat silam, selisih poin keduanya juga tidaklah banyak. Namun, hal tersebut berubah di seri kelima kali ini, dimana Radityo harus rela tertinggal 12 poin dari Aldio, dan harus puas menempati podium kedua.
Saat ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Radityo mengatakan bahwa dalam ajang ETCC Euro 2000 Class Master ini, persaingan yang terjadi sangatlah seru dan menarik. Selama empat seri ini, pengumpulan poin antar pebalap juga terhitung sangat ketat, namun karena kesalahan waktu start, ia mendapat penalti dan harus puas menempati podium kedua.
“Mesin tidak mengalami kendala apapun, akan tetapi sejak sesi latihan ada sedikit gangguan di kopling yang hingga balapan terjadi masih belum bisa terselesaikan. Hal tersebut membuat saya mengalami ‘jump start’, sehingga harus mendapat penalti dan harus rela tertinggal dari Aldio,” kata Radityo kepada Otoblitz.net, Minggu (24/9).
Ditambahkan oleh Radityo bahwa dengan hasil yang diraihnya kali ini, dirinya harus rela tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen saat ini. “Sedikit sedih karena sudah sempat memimpin, namun akhirnya saya harus puas meraih podium kedua dan poin jadi tertinggal jauh,” tambah Radityo.
Kala disinggung mengenai kesempatannya di dua seri tersisa, dirinya pun tidak berharap muluk. “Hanya bisa berusaha, karena poin memang sudah selisih jauh. Meskipun bisa menang di dua seri terakhir, tapi belum tentu bisa meraih juara umum. Nothing to lose saja,” pungkas Radityo. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)