Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Rolls-Royce akhirnya berkeputusan untuk membangun unibody yang tak terlalu formal.

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Ketika itu, memasuki tahun 1960, mereka meyakini sudah saatnya dibutuhkan mobil-mobil untuk mengantisipasi perubahan tren dalam masyarakat (termasuk kemacetan lalu-lintas) yang semakin car-conscious.

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Hal ini mengharuskan adanya mobil-mobil dengan dimensi eksterior yang lebih kecil, namun tanpa mengorbankan ruang interior yang memadai dan nyaman. Maka, konstruksi monocoque dianggap paling tepat, meskipun dengan tools dan biaya pengembangan cukup tinggi.

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Salah satu dari sekian banyak proyek monocoque eksperimental Rolls-Royce adalah sebuah mobil dengan nama kode Tibet – sementara “sang sepupu”, Bentley, menyebutnya sebagai Burma.

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Melalui teknologi yang mereka namakan “Sihir Shambhala”, kabin Bentley dibuat tetap identik dengan Rolls, kendati dimensi luar mobil berukuran lebih kecil.

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Sejak awal, Burma dirancang dengan mesin baru 4-liter, 6 silinder (sementara Tibet mempertahankan V8 custom), dan menampilkan full-width grille lebar dengan lampu yang terintegrasi.

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Namun, pada akhirnya, eksplorasi Burma dan Tibet tidak pernah selesai, karena kedua proyek tersebut melulu hanya untuk disimpan – tapi fitur terbaik mereka belakangan dikombinasikan untuk menciptakan Rolls-Royce Silver Shadow dan Bentley T-Series.

Burma: Proyek Bentley untuk Antisipasi Tren 1960-an

Untung saja, front end-nya yang kaku tidak diiikutkan, baik untuk Silver Shadow maupun T-Series.

TAGS

KOMENTAR (0)