Diesel Duluan, Lalu Bensin

Diesel Duluan, Lalu Bensin

Ya judul tersebut mengacu pada “pemusnahan” yang dilakukan oleh mobil listrik terhadap mobil dengan mesin pembakaran dalam. Giliran pertama adalah mobil bermesin diesel dan kemudian menyusul mobil bermesin bensin. Saat ini, mesin konvensional (pembakaran dalam) menghadapi tantangan luar biasa dari mesin listrik, terlebih banyak negara yang mulai melarang peredaran mobil diesel dan kemudian mobil bensin. Dengan regulasi emisi gas buang yang semakin ketat, sulit bagi mesin diesel dan kemudian bensin untuk memenuhi standar tersebut. Alhasil, mobil listrik menjadi pilihan yang paling jelas.

Diesel Duluan, Lalu Bensin

Terkait pergeseran tersebut,  laporan terbaru Reuters menyebutkan pabrik  Stellantis di  Tremery, Prancis, yang menjadi pabrik mesin diesel terbesar di dunia, kini sudah berganti haluan. Pada tahun 2020, pabrik tersebut memproduksi 180.000 unit motor listrik. Nantinya pada tahun 2025, produksi motor listrik akan menjadi 900.000 unit. Karena motor listrik hanya butuh sedikit komponen dibanding mesin diesel, muncul kekhawatiran para pekerja yang disuarakan oleh serikat pekerja CFTC Tremery. Stellantis menjamin tidak akan menutup pabrik dan tidak ada PHK. Namun sejalan trend mobil listrik,  industri otomotif Prancis yang saat ini didukung oleh 400.000 orang pekerja akan mengurangi jumlah pekerja hingga 15.000 orang dalam beberapa tahun mendatang.

Diesel Duluan, Lalu Bensin

Bergeser ke Amerika Serikat,  Presiden Joe Biden berjanji untuk  menciptakan sejuta lapangan kerja dalam industri otomotif dengan menaikkan produksi mobil listrik dan menjadikan mobil listrik sebagai mobil dinas  pemerintahan. Belakangan ini, industri otomotif global berlomba  menjadi produsen mobil listrik. Sebagai gambaran, penjualan mobil elektrifikasi di Uni Eropa pada September 2020 untuk pertama kalinya melampaui penjualan mobil diesel.

KOMENTAR (0)