Bus Bermesin Belakang: Menawarkan Beragam Keunggulan

Bus Bermesin Belakang: Menawarkan Beragam Keunggulan

Saat mengawali karir sebagai kendaraan niaga untuk mengantar penumpang, bus memanfaatkan  platform truk dengan konfigurasi mesin depan dan penggerak roda belakang yang dilengkapi rumah kabin hasil kreasi perusahaan karoseri.  Karena posisi mesin disatukan dalam kabin penumpang (konstruksi 1-box), muncul  banyak  keluhan terkait kebisingan dan panas. Faktanya, bus bermesin depan masih diminati oleh sejumlah PO khususnya untuk angkutan penumpang dalam kota dan antar kota jarak dekat atau jarak sedang karena alasan ekonomis dan kepraktisan.

Bus Bermesin Belakang: Menawarkan Beragam Keunggulan

Solusi untuk keluhan tersebut  adalah   bus serba belakang (mesin belakang dan  penggerak roda belakang) yang menawarkan keunggulan seperti kabin senyap dan tidak panas. Pengembangan awal  bus bermesin belakang menghadapi banyak kendala. Sejalan kemajuan teknologi otomotif, bus bermesin belakang semakin andal dan tangguh. Saat ini, bus bermesin belakang menjadi primadona PO untuk angkutan penumpang jarak jauh antar kota antar propinsi. Bahkan sekarang tidak sedikit bus dalam kota seperti Trans Jakarta yang menganut mesin belakang.

Bus Bermesin Belakang: Menawarkan Beragam Keunggulan

Bus Bermesin Belakang: Menawarkan Beragam Keunggulan

Sejatinya, Mercedes-Benz menjadi pelopor  bus bermesin belakang  secara massal melalui O 6600 H yang muncul pada tahun  1951. Sosok O 6600 H memiliki predikat sebagai perintis bus bermesin belakang  versi modern karena menggunakan platform bus murni (bukan lagi platform truk). Bus dengan bodi sepanjang 11 meter ini didukung mesin diesel MB OM 315 enam silinder 8,3 liter 145 hp berpendingin udara yang ditempatkan secara melintang di bagian belakang. Mercedes-Benz melengkapi O 6600 H dengan transmisi ZF 6-speed manual yang disertai  electric gear shift sehingga pengoperasiannya mirip transmisi otomatis. Dan seiring perjalanan waktu, saat ini bus bermesin belakang menjadi  bus favorit di seluruh dunia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KOMENTAR (0)