Konfigurasi Silinder : Posisi Menentukan Nama

Konfigurasi Silinder : Posisi Menentukan Nama

Salah satu cara untuk menentukan kategori mesin pembakaran dalam adalah melihat konfigurasi silindernya. Bukan mengacu pada jumlah silinder, melainkan konfigurasi (penyusunan) silindernya.  Secara umum, ada beberapa konfigurasi mesin berdasarkan susunan silinder.

Konfigurasi Silinder : Posisi Menentukan Nama

Silinder tunggal

Pada mesin ini terdapat satu silinder, satu piston dan satu crankshaft. Konfigurasi ini umumnya digunakan pada mesin sepeda motor, mesin skuter, mesin go-kart, ATV, mesin potong rumput, dan mesin gergaji. Konstruksinya kompak dan sederhana, disertai sistem pendinginan dengan udara yang efektif sehingga mengurangi berat dan kompleksitas.

Konfigurasi Silinder : Posisi Menentukan Nama

In-Line atau Straight

Susunan silinder pada mesin ini membentuk satu garis lurus dan berurutan posisinya dari silinder nomer satu (paling depan) hingga nomer terakhir. Biasanya mesin dengan konfigurasi silinder in-line atau straight terdiri atas dua, tiga, empat, lima, enam hingga lebih banyak lagi. Kini, konfigurasi silinder in-line atau straight yang banyak digunakan antara lain in-line tiga, empat, lima dan enam. Secara umum, mesin in-line atau straight lebih mudah diproduksi daripada mesin horizontal opposed (boxer) atau mesin V.

Konfigurasi Silinder : Posisi Menentukan Nama

V

Mesin V memiliki sebuah crankshaft dan dua baris silinder yang satu sama lain membentuk sudut  tertentu mulai dari 15o sampai 120o dengan 60o dan 90o menjadi pilihan yang paling populer. Konfigurasi V membantu para engineer untuk mengurangi dimensi  mesin (tinggi, panjang dan berat) dibanding mesin in-line atau straight. Semakin kecil sudut antar baris silinder (semisal 15o atau 60o) maka blok mesin menjadi lebih ramping. Sebaliknya semakin besar sudut antar baris silinder (90o atau 120o) maka blok mesin menjadi lebih lebar.

Konfigurasi Silinder : Posisi Menentukan Nama

Opposed cylinder

Secara umum, mesin horizontally opposed alias mesin “flat” boleh disebut sebagai mesin V dengan sudut baris silinder yang mencapai 180o. Dengan demikian,  komponen  silinder berada  pada sisi samping crankshaft.  Saat ini, konfigurasi mesin  horizontally opposed alias mesin “flat” banyak diterapkan pada mesin “boxer”. Nama “boxer” berasal dari gerakan piston yang masuk dan keluar pada saat bersamaan, mirip dua orang petinju yang saling bertukar pukulan. Pengguna konfigurasi mesin   horizontally opposed, alias “flat” alias “boxer” antara lain Porsche, Subaru dan VW (mesin pendingin udara).

Konfigurasi Silinder : Posisi Menentukan Nama

W

Pada dasarnya, mesin  W boleh disebut sebagai dua unit mesin V yang digabungkan menjadi satu dan memakai crankshaft yang sama. Secara posisi, satu mesin V akan berada di sisi luar  dan mesin V lainnya berada pada sisi dalam. Itu sebabnya jika dilihat dari arah depan, konfigurasi dua mesin V yang disatukan akan membentuk siluet huruf W. Perkawinan dua mesin V menghasilkan mesin yang lebih pendek dan lebar. Kini, mesin dengan konfigurasi W diterapkan oleh VW Group.

 

 

KOMENTAR (0)