Mesin diesel memiliki karakter spesifik, bekerja dengan tekanan injeksi tinggi dan kompresi tinggi untuk membakar bahan bakar solar yang relatif sulit terbakar. Itu sebabnya, komponen dalam sistem bahan bakar mesin diesel lebih sensitif terhadap air dan kotoran yang dapat mengganggu kinerja mesin diesel. Sedangkan bahan bakar solar yang tersimpan dalam tangki tidak dijamin bebas dari kotoran atau air. Untuk mencegah kontaminasi air dan kotoran dalam bahan bakar solar, mesin diesel membutuhkan perangkat yang disebut water sedimenter.
Pada mesin diesel dengan pompa injeksi tipe distributor, water sedimenter digabung dengan saringan bahan bakar dan priming pump. Sedangkan pada mesin diesel dengan pompa injeksi tipe in-line, water sedimenter terpisah dengan saringan bahan bakar. Water sedimenter memanfaatkan perbedaan berat jenis di antara bahan bakar solar dengan air. Karena berat jenis bahan bakar solar lebih ringan daripada air, maka air selalu berada di bawah bahan bakar solar. Perangkat water sedimenter terhubung dengan reed switch yang mengalirkan arus listrik ke lampu indikator di dashboard ketika air di dalam water sedimenter telah mencapai ketinggian tertentu sehingga menyala. Ketika lampu indikator di panel instrumen menyala maka pengemudi mengetahui jumlah air dalam water sedimenter telah penuh sehingga dapat melakukan pengurasan.
KOMENTAR (0)