Jaguar Pirana adalah sebuah mobil konsep yang diciptakan oleh coachbuilder kenamaan Bertone pada 1967, untuk ditampilkan di ajang London Motor Show di Earl’s Court pada tahun yang sama.
Mobil grand tourer berdesain ramping ini dibangun berdasarkan pada sasis dan powertrain berkapasitas 4.2 liter milik Jaguar E-type, namun dengan bodi bermaterial baja monocoque yang unik serta interior yang mewah.
Jaguar Pirana dirancang oleh desainer Marcello Gandini, yang paling dikenal untuk styling Lamborghini Countach yang ikonik. Namun, berbeda dari showcar yang biasa dibangun oleh berbagai produsen mobil, Pirana dibangun sebagai aksi publisitas oleh Daily Telegraph, surat kabar terkemuka di Inggris, sebagai contoh dari “mobil yang ideal.”
Pirana hadir dari ide sang penerbit brilian, John Anstey. Kala itu, ia percaya bahwa harus ada sebuah mobil yang dapat menjadi sarana transportasi ideal untuk segmen konsumen tertentu: mereka yang kaya, tertarik pada mobil sport, namun pada saat yang sama mengidamkan kenyamanan.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan mobil ini semua fitur teknis yang diperlukan untuk menjamin kenyamanan, keamanan, hingga pengalaman berkendara yang menyenangkan bagi pengemudi dan penumpangnya.
Dari perspektif inilah Pirana kemudian dibangun, menghadirkan keanggunan dan ketenangan dari sebuah mobil sport tanpa mengejar batas kinerjanya, dan hasil akhirnya adalah sebuah masterpiece yang halus dan harmonis, seimbang dalam setiap detailnya.
Mobil ini awalnya terdaftar dengan nama ‘TGF 1F’, namun diubah menjadi ‘Pirana’ dengan beberapa alasan tertentu. Setelah menuai sukses pada debutnya di London Motor Show 1967, Pirana pun lalu ditampilkan di ajang New York Auto Show, sebelum melanjutkan debutnya di British Motor Show yang digelar di Montreal, Kanada.
Awalnya, Pirana hanya memiliki kapasitas dua penumpang saja, namun kemudian dikonversi ke pengaturan jok 2+2 penumpang, dan transmisinya pun diubah dari manual ke otomatis. Ruang untuk penambahan dua jok penumpang ini dibuat dengan memindahkan unit pendingin udara ke ruang bagasi belakang.
Walau debutnya cukup menuai sukses, Jaguar ternyata enggan untuk membawa Pirana ke lini produksi, dan karenanya hanya dibangun sebatas mobil konsep belaka. Beberapa pihak juga meyakini bahwa Pirana merupakan inspirasi utama pada desain Lamborghini Espada yang diproduksi Bertone setahun kemudian. **MS
KOMENTAR (0)