Demi Tiongkok, Tesla “Tumbalkan” 3000 Pegawai di AS

Demi Tiongkok, Tesla "Tumbalkan" 3000 Pegawai di AS

Melambatnya pergerakan pasar otomotif di Amerika Serikat sejak pertengahan tahun 2018 serta penghapusan insentif pajak untuk pembelian mobil listrik membuat Tesla terpaksa menurunkan harga mobil mereka hingga US$ 2.000.

“Saat kami berhasil melakukan banyak hal, produk kami masih dirasa terlampau mahal bagi sebagian kalangan konsumen,” ujar Elon Musk. “Masih cukup banyak ganjalan yang harus kami lalui,” tambahnya.

Demi Tiongkok, Tesla "Tumbalkan" 3000 Pegawai di AS

Selain itu, Elon Musk kini tengah menghadapi masalah dengan Securities and Exchange Commission (SEC). Kendati telah mundur dari jabatannya, namun hingga saat ini sidang di pengadilan federal masih terus berlanjut.

Mengawali tahun 2019, Elon Musk merapat ke pasar China dan membangun fasilitas manufaktur Giga Factory di Shanghai yang diharapkan pada akhir tahun ini dapat mulai memproduksi Tesla Model 3.

Demi Tiongkok, Tesla "Tumbalkan" 3000 Pegawai di AS

Fasilitas manufaktur raksasa Tesla di Shanghai, RRC ditargetkan mampu memproduksi sekitar 250.000 unit mobil per tahun untuk tahap awal. Nantinya, fasilitas tersebut diharapkan mampu memproduksi 500.000 unit mobil per tahun.

Rencana pembangunan fasilitas manufaktur di China merupakan bagian dari strategi jangka panjang Tesla. Bagi Elon Musk, pasar otomotif China memiliki prospek yang cerah dan sangat menjanjikan di masa depan.

Demi Tiongkok, Tesla "Tumbalkan" 3000 Pegawai di AS

Dengan adanya basis produksi di China, Tesla memiliki keuntungan dibandingkan brand otomotif lain untuk mobil sejenis yang harus menghadapi kebijakan tarif 15% untuk impor mobil.

Namun pembangunan fasilitas produksi raksasa Tesla tersebut menuai kecaman dari berbagai media di Amerika Serikat. Pasalnya, pada saat yang bersamaan Tesla melakukan pengurangan pekerjanya di AS hingga 3000 orang.

Saat ini, Tesla menghadapi gempuran dari sejumlah pabrikan otomotif seperti Ford,GM, Audi, Jaguar, Mercedes-Benz dan Nissan yang begitu gencar berlaga di pasar mobil listrik global dengan harga yang lebih murah. [Aditya Hanindyo]

TAGS

KOMENTAR (0)