Para Biker Honda Gold Wing Kumpul di Pangandaran, Ada Apa?

Para Biker Honda Gold Wing Kumpul di Pangandaran, Ada Apa?
Penggemar Honda Gold Wing di Indonesia baru saja resmi membentuk klub mereka di Pantai Pangandaran, Jawa Barat (9-11/3). Mereka menamakan dirinya Honda Gold Wing Indonesia (HGCI) dan sudah memiliki 160 anggota yang tersebar dari beberapa kota.

“Saya lihat pemakai Honda Gold Wing di Indonesia lumayan banyak, tetapi belum ada satu klub yang secara khusus mewadahi motor Gold Wing di Indonesia,” ungkat Ie Tiong, salah satu pendiri HGCI dalam keterangan resminya kepada Otoblitz.net.

Para Biker Honda Gold Wing Kumpul di Pangandaran, Ada Apa?

Pantai Pangandaran yang dijadikan destinasi turing perdana HGCI ini menjadi pilihan karena lokasinya dianggap ditengah agar memudahkan setiap anggota dari beberapa kota yang berbeda bisa datang. Anggota HGCI pun tersebar dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sekitarnya.

Perjalanan bertajuk “HGCI Route to Pangandaran” diikuti oleh 40 motor dari Jakarta dan sekitarnya. Konvoi para Goldwingers dari Alam Sutera, Tangerang pun bertemu di Bogor untuk selanjutnya bertemu dengan rombongan lain di Cianjur.

Para Biker Honda Gold Wing Kumpul di Pangandaran, Ada Apa?

Dari Cianjur, para biker ini melanjutkan ke Sukanegara, lalu Cidaun menuju Ranca Buaya untuk makan siang. Setelah itu melewati Santolo dan finish di Pangandaran.

Para biker Goldwingers ini menikmati perjalanan menjelajahi Indonesia dengan Gold Wing atau motor lainnya. Mereka berharap tujuan wisata bermotor di Indonesia dapat makin baik dan berkembang sehingga para biker maupun wisatawan bermotor rindu untuk kembali riding atau touring ke lokasi wisata di Indonesia.

Para Biker Honda Gold Wing Kumpul di Pangandaran, Ada Apa?

Dijelaskan oleh Ie Tiong, Honda Gold Wing tergolong unik karena sangat besar. “Motor ini juga sangat stabil dan lincah,” kisah Ie Tiong yang sering melakukan touring bersama istrinya. Meski bentuknya besar, touring dengan menggunakan motor yang pertama kali hadir 1974 ini terasa nikmat untuk jalanan Indonesia. “Layak dan mudah dikendalikan,” kata Ie Tiong.

TAGS

KOMENTAR (0)