Studebaker Champion Starlight Coupe

Studebaker Champion Starlight Coupe

Desain mobil keluaran Amerika Serikat (AS) di tahun 1950-an banyak yang terinspirasi dari pesawat terbang. Namun, hanya ada satu model yang benar-benar memasang baling-baling pada grille depannya: Studebaker Champion Starlight Coupe keluaran 1950 ini.

Champion merupakan besutan desainer berkebangsaan Perancis Raymond Loewy, yang  telah menjadi konsultan untuk Studebaker sejak 1938. Desain Loewy yang radikal untuk model tahun 1950 ini awalnya hampir saja kalah oleh desain yang disodorkan Virgil Exner, yang tak lain adalah Kepala Desainer di Studebaker.

Studebaker Champion Starlight Coupe

Exner menyodorkan desain yang cukup mengejutkan para petinggi Studebaker kala itu. Namun, setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya desain Loewy yang menerapkan garis-garis ultra modern namun simpel ini dipilih, dan kemudian dituangkan ke gambar desain oleh Robert E.Bourke.

Sayangnya, walau memiliki ‘baling-baling’ pada hidungnya, Champion tak kunjung ‘terbang’ jua. Dengan total dimensi 170 inci kubik (2.786 cc) dan mesin S6 yang hanya mampu menghasilkan daya 85 bhp/63 KW pada RPM 4.000, Champion seakan ‘tertatih’ di pasaran mobil.

Studebaker Champion Starlight Coupe

Walaupun begitu, dari sisi teknis dan kenyamanan berkendara, Studebaker Champion layak diacungi jempol. Champion dapat dibelokkan dengan lebih mudah, lantaran arm ‘A-Double’ yang mumpuni serta koil spring suspensi roda depan yang telah disematkan peredam anti-selip.

Untuk model 1950, Studebaker Champion juga menawarkan transmisi otomatis, yang dikembangkan bersama pihak Borg Warner. Sistem ini menawarkan torsi pengalih kemudi langsung anti-selip, yang berguna untuk menghindarkan mobil dan pengemudinya dari akibat buruk kecelakaan.

Studebaker Champion Starlight Coupe

Total 343.164 unit Studebaker Champion termasuk Starlight Coupe sukses terjual selama periode produksinya, dengan banderol USD 1.500 sampai 2500 (sekira Rp 20-30 jutaan) dimasa itu. Namun, seiring kehadiran mesin jet yang menggantikan baling-baling, Studebaker akhirnya tak mampu bersaing dengan harga murah pabrikan otomotif Detroit yang dikuasai trio produsen ‘Big Three’. **1001 Cars to Dream of Driving Before You Die/MS

KOMENTAR (0)